Header Ads

Header ADS

Andrea Dovizioso: Honda Tak Pernah Oke-Oke Amat, Selama Ini Marc Marquez yang Menutupi

Andrea Dovizioso: Honda Tak Pernah Oke-Oke Amat, Selama Ini Marc Marquez yang MenutupiMotoGP Legend, Andrea Dovizioso, menyatakan bahwa Honda tak pernah punya motor yang baik di MotoGP selama satu dekade terakhir, tetapi kelemahan itu selalu ditutupi oleh Marc Marquez. Kini, usai sang delapan kali juara dunia pindah ke Ducati lewat Gresini Racing, Honda pun kian terpuruk.

Hal ini disampaikan Dovizioso dalam 'Mig Babol', siniar milik anak didik Valentino Rossi, Andrea Migno. Dalam wawancara ini, Dovizioso mengenang rivalitasnya dengan Marquez saat mereka memperebutkan gelar 2017-2019. Menurut Dovizioso, momen-momen yang indah tetapi sekaligus bikin stres.

"Semua orang hanya melihat sedikit sisi Dovizioso sebelum tahun-tahun bersama Ducati. Jadi, ketika orang menyapa saya di jalanan dengan mata berkaca-kaca, saya teringat duel dengan Marc. Ini rasa puas yang tak ternilai harganya," ujarnya seperti yang dikutip MOW Magazine, Jumat (23/8/2024).

Rasanya Berat Duel dengan Marc Marquez

Dovizioso tak pernah menjuarai MotoGP, tetapi diingat sebagai tiga kali runner up, usai menjadi salah satu dari sedikit orang yang mampu menantang Marquez pada masa-masa terbaiknya. Kedua rider ini kerap berduel sengit sampai lap terakhir, terutama setiap kali berlaga di Red Bull Ring, Austria, yang selalu dimenangi Dovizioso.

"Bagaimana rasanya bertarung dengan Marc? Berat, karena itu momen-momen terbaiknya. Honda tak terlalu baik, tetapi ia menutupinya. Seperti duel-duel di Austria, ia sejatinya tak dalam kondisi bisa bertarung di tikungan terakhir dengan saya. Sebagai pembalap, Anda tahu hal-hal macam ini. Saya tak sanggup mengatakan hal ini kepada diri saya sendiri," curhat 'Dovi'.

Dovizioso menyatakan bahwa rivalitas sengitnya dengan Marquez pada 2017-2019 merupakan masa-masa terindah dalam kariernya di MotoGP. Namun, ia tak memungkiri bahwa ia juga sangat tertekan. Pasalnya, dengan berbagai kendala di Ducati, ia juga harus berpikir keras soal cara mengalahkan Marquez di setiap balapan.

3 Tahun yang Indah Tapi Bikin Stres

"Itu tiga tahun yang indah, tetapi bikin saya terlalu stres, karena saya menyerah pada akhir musim dan ia selalu bisa membawa pulang gelar. Pada 2018, kami meletakkan Marc dalam kondisi krisis, tetapi akibat berbagai dinamika berbeda dan kesalahan, kami menjauh di klasemen pada awal musim dan ia memanfaatkannya," ujar Dovizioso.

"Pernahkah Anda gugup, stres, dan sulit bernapas? Saya ingat situasi itu pada lap-lap terakhir di Austria, karena saya tahu apa yang harus saya lakukan. Saya coba menciptakan situasi yang baik, tetapi Marc selalu ada di sana. Saya menang, itu momen-momen terbaik dalam karier saya. Namun, kala itu saya sulit bernapas, dan saya berkata, 'Sialan, apa lagi yang harus kulakukan sekarang?'" tutupnya.

Dovizioso sendiri memutuskan pensiun dari MotoGP pada pertengahan musim 2022, ketika masih ada lima seri tersisa. Baru-baru ini, ia dipanggil oleh Yamaha untuk mengendarai YZR-M1 dalam tes tertutup di Misano sebagai pengganti sementara bagi Cal Crutchlow yang cedera tangan.
Diberdayakan oleh Blogger.
Rainbow Pinwheel Pointer