Wasit Jerman Bongkar Sisi Lain Jordan Henderson: Dia Adalah Pembuat Masalah!
Wasit Jerman Bongkar Sisi Lain Jordan Henderson: Dia Adalah Pembuat Masalah! -Wasit legendaris asal Jerman, Dr. Felix Brych, membagikan kenangan uniknya selama memimpin pertandingan-pertandingan besar di Eropa. Ia mengungkapkan kisah-kisah menarik di balik layar yang belum pernah terungkap sebelumnya.
Salah satu yang paling berkesan baginya adalah interaksinya dengan para pemain Liverpool. Secara khusus, ia menyoroti pengalamannya saat berhadapan dengan sang mantan kapten, Jordan Henderson.
Brych, yang baru saja pensiun, secara blak-blakan menjuluki Henderson sebagai "pembuat masalah". Julukan tersebut ia berikan karena kebiasaan sang pemain yang selalu aktif 'berdialog' dengannya di atas lapangan.
Tak hanya itu, wasit yang disegani ini juga mengungkapkan bagaimana hubungannya dengan Jurgen Klopp berubah drastis. Menurutnya, hubungan mereka tidak lagi sama setelah sang manajer pindah dari Jerman ke Inggris.
Jordan Henderson, Sang 'Troublemaker'
Dr. Felix Brych mengenang kembali pengalamannya memimpin banyak laga Liverpool, terutama saat bermain di Anfield. Ia mengaku pada dasarnya bisa bergaul baik dengan semua pemain, namun selalu ada satu pemain yang menjadi perhatian utamanya di setiap laga.
Sosok tersebut tak lain adalah Jordan Henderson, yang ia juluki sebagai troublemaker atau "pembuat masalah". Setiap kali melihat nama Henderson di daftar pemain, Brych tahu ia harus selalu ekstra waspada dan mengawasinya sepanjang pertandingan.
"Saya rukun dengan semua pemain, tetapi di setiap pertandingan selalu ada biang keladi saya. Mengingat kembali banyak pertandingan di Anfield bersama Liverpool, ketika saya melihat Jordan Henderson, saya tahu saya harus mengawasinya," kata Brych kepada talkSPORT.
Seni 'Trash Talk' Ala Henderson dan Milner
Interaksi yang dimaksud Brych adalah kebiasaan Henderson yang tak henti-hentinya melakukan trash talk atau obrolan ringan yang cenderung memprotes. Sang kapten sering membandingkan gaya wasit di Jerman dan Inggris untuk memengaruhi keputusannya.
Selain Henderson, James Milner juga disebut memiliki kebiasaan serupa yang kadang banyak bicara dan kadang pendiam. Namun, Brych menganggap semua itu sebagai bagian dari kesenangan permainan dan ia justru menikmati interaksi unik tersebut.
"'Ayolah itu bukan pelanggaran, Anda bisa melakukannya di Jerman, tetapi di Inggris kami ingin membiarkan permainan mengalir'. Selalu ada obrolan sampah seperti ini, tapi saya menyukainya dan saya terbiasa. Itu adalah bagian dari kesenangan dan permainan," jelasnya.
Hubungan yang Berubah dengan Jurgen Klopp
Selain interaksinya dengan para pemain, Brych juga mengakui adanya perubahan dalam hubungannya dengan manajer legendaris Liverpool, Jurgen Klopp. Ia mengaku sudah mengenal Klopp selama 20 tahun, jauh sebelum sang manajer menukangi The Reds.
Namun, ketika Klopp pindah ke Inggris, hubungan mereka menjadi berbeda dan lebih profesional. Brych merasa harus menjaga jarak agar tidak dituduh memberikan perlakuan istimewa kepada manajer yang sudah ia kenal lama, demi menjaga integritasnya.
"Saya bertemu Jurgen Klopp di Jerman 20 tahun lalu, tetapi di Inggris hubungan saya dengannya berbeda. Jika Anda mengenal seseorang lebih baik dari yang lain, mereka akan berpikir Anda mungkin memihak mereka. Saya tidak bisa memberikan bonus apa pun kepada siapa pun," akunya.