Header Ads

Header ADS

Skenario Buruk Mengintai Rasmus Hojlund: Tak Masuk Rencana Manchester United, Inter Milan Pun Tak Berminat

Skenario Buruk Mengintai Rasmus Hojlund: Tak Masuk Rencana Manchester United, Inter Milan Pun Tak Berminat - Masa depan Rasmus Hojlund di Manchester United kian mengkhawatirkan jelang musim 2025/2026. Penyerang asal Denmark itu berpotensi menghadapi situasi sulit: tersisih dari skuad Setan Merah, namun tak mendapat tempat di Inter Milan.

Didatangkan dari Atalanta pada 2023 dengan banderol tinggi, performa Hojlund hingga kini belum memenuhi ekspektasi. Musim 2024/2025 menjadi periode yang berat bagi striker berusia 21 tahun tersebut.

Ia hanya mampu mencetak 10 gol di semua ajang dan tampak kesulitan membangun rasa percaya diri sepanjang musim. Hal ini tentu menjadi kekecewaan besar, mengingat musim keduanya diharapkan menjadi momen kebangkitan Hojlund sebagai mesin gol utama United.

Situasi di klub yang kini tengah menjalani proses restrukturisasi di bawah kendali Ruben Amorim membuat hampir semua pemain masuk daftar jual, tak terkecuali Hojlund. Manchester United bahkan mulai dikaitkan dengan nama-nama penyerang baru seperti Viktor Gyokeres (Sporting CP) dan Victor Osimhen (Napoli), yang makin mengancam posisi Hojlund di tim utama.


Inter Milan Tak Lagi Jadi Jalan Keluar?

Inter Milan sempat dianggap sebagai tujuan ideal bagi Hojlund untuk memulai lembaran baru. Raksasa Serie A itu tengah membutuhkan penyegaran di lini serang dan dinilai mampu memberikan lingkungan yang mendukung kebangkitan sang striker. Namun, harapan itu kini mulai sirna.

Mengutip laporan The Mirror, Inter baru saja mengucurkan dana sebesar £20 juta untuk mendatangkan Ange-Yoan Bonny dari Parma. Selain itu, mereka juga berencana memberikan lebih banyak kesempatan bermain bagi Francesco Pio Esposito, pemain muda yang mencuri perhatian di ajang Piala Dunia Antarklub dan berhasil mencetak gol debutnya.

Dengan dua posisi lini depan yang sudah terisi, Inter disebut hanya bersedia mengajukan opsi peminjaman selama satu musim dengan klausul pembelian permanen. Solusi ini dinilai kurang maksimal dan justru bisa menghambat perkembangan karier Hojlund.

Hojlund Ingin Bertahan, Tapi Masa Depannya Belum Jelas

Di tengah spekulasi yang berkembang, Hojlund menyatakan kesetiaannya. Dalam wawancara bersama TV2 Denmark saat memperkuat tim nasional pada Juni lalu, ia menyampaikan:

"Saya memiliki kontrak hingga 2030, jadi saya berharap dapat bermain untuk Manchester United," kata Hojlund beberapa waktu lalu.

Namun, keinginan pribadi Hojlund tampaknya bertolak belakang dengan kondisi di Old Trafford. Jika Manchester United benar-benar mendatangkan striker anyar, sementara Inter tidak menawarkan solusi permanen, maka Hojlund bisa terjebak dalam situasi dilematis: tak dibutuhkan oleh klub, tapi juga tidak menjadi incaran tim lain.

Pilihan Terakhir: Bertahan di Serie A atau Terpuruk

Juventus dan Napoli sempat dikaitkan dengan Hojlund, namun belum ada pendekatan serius sejauh ini. Dengan harga yang kemungkinan masih tinggi serta performa yang belum meyakinkan, klub-klub besar lain mungkin akan berpikir ulang untuk mengambil risiko besar hanya berdasarkan potensi semata.

Jika tidak ada tawaran konkret dan Ruben Amorim tak memberikan tempat di skuad utama, musim 2025/2026 berpotensi menjadi bencana bagi Hojlund. Ia bisa terjebak di bangku cadangan, kehilangan menit bermain, dan perlahan-lahan menghilang dari radar kompetisi level atas.

Pertanyaannya kini, mampukah Hojlund membalikkan keadaan dan membuktikan dirinya layak mengenakan seragam Manchester United? Ataukah ini menjadi awal dari penurunan karier yang terlalu cepat? Satu hal yang pasti: waktu tak pernah menunggu, terlebih di klub sebesar Manchester United.
Diberdayakan oleh Blogger.
Rainbow Pinwheel Pointer