Aryna Sabalenka Naik Podium Juara Di Cincinnati
Aryna Sabalenka Naik Podium Juara Di Cincinnati - Aryna Sabalenka berada dalam performa memukau ketika membungkam Jessica Pegula dengan 6-3, 7-5 dan mengklaim gelar Cincinnati Open pertama dalam kariernya.
Juara Australian Open musim 2024 hanya membutuhkan waktu 31 menit demi menyelesaikan set pertama di final Cincinnati Open (Western & Southern Open) musim 2024 dan mempertahankan service gamenya berkat performa yang dominan.
Berkat kemenangan tersebut, petenis berusia 26 tahun kembali ke peringkat 2 dunia dan menggarisbawahi kemampuan yang tinggi dalam set kedua yang brutal, di mana ia memenangkan empat service game sendiri secara beruntun tanpa balas.
Setelah memenangkan gelar turnamen WTA level 1000 untuk kali keenam dalam kariernya di Cincinnati Open, petenis unggulan ketiga merasa sangat senang bisa kembali tampil dengan performa memukau jelang US Open setelah cedera bahu memaksanya melewatkan Wimbledon.
“Gelar ini berarti banyak,” seru Sabalenka. “Ini benar-benar pencapaian yang benar-benar luar biasa, terutama setelah mengalami cedera, masih memiliki kekhawatiran untuk mengalami cedera ini lagi. Ada jalan panjang dan kami berlatih keras dalam permainan slice saya serta permainan di area net.”
“Kemenangan ini memberi saya banyak perasaan positif menuju New York. Tetapi seperti yang selalu saya katakan, itu sudah berlalu dan saya hanya harus fokus dengan permainan saya serta mengembangkan diri saya sendiri setiap harinya.”
Memaksa petenis tuan rumah, Pegula maju mundur di lapangan, peluang break pertama menjadi milik petenis unggulan ketiga yang mengapitnya dengan mempertahankan service game sendiri tanpa balas demi membangun keunggulan 4-1 di set pertama.
Juara Australian Open musim 2024 memenangkan 12 poin secara beruntun dengan servisnya dan melesatkan lima ace, sementara Pegula tidak menghasilkan satu ace pun ketika petenis unggulan ketiga unggul dengan 5-2.
Juara di Toronto musim 2024 meresponnya dengan mempertahankan service gamenya tanpa balas untuk kali pertama di set tersebut, tetapi petenis unggulan ketiga tidak goyah dan menutup set tersebut pada game berikutnya.
Sebuah peluang break di awal set kedua berhasil dimanfaatkan petenis peringkat 3 dunia dan diikuti dengan memenangkan empat service game sendiri secara beruntun tanpa balas.
Tetapi ia malah sedikit goyah menuju akhir peertandingan, setelah ia melakukan pelanggaran ganda sehingga memberi peluang bagi tuan rumah untuk bangkit.
Pegula pun mengambil peluang tersebut dengan memanfaatkan peluang break pertamanya di pertandingan tersebut.
Tetapi Sabalenka meresponnya dengan mengkonversi peluang break yang diperjuangkan dengan keras dan memetik kemenangan ketika pengembalian forehand petenis tuan rumah bersarang di net pada peluang match point petenis unggulan ketiga.