Nggak Paham Bola! Ini Pembelaan Capello Pada Allegri Yang Taktiknya Dicap Kuno

Nggak Paham Bola! Ini Pembelaan Capello Pada Allegri Yang Taktiknya Dicap Kuno - Eks pelatih AC Milan, Fabio Capello, memberikan pembelaan kepada Massimiliano Allegri yang taktiknya dicap kuno.
Allegri dua kali menangani Juventus. Pada periode pertamanya yakni dari tahun 2014 sampai 2019, ia meraih sukses.
Namun tak demikian di periode keduanya di klub Turin tersebut dari tahun 2021 sampai 2024. Performa Juventus ambyar.
Juventus dianggap main pragmatis. Pemilihan taktik Allegri pun jadi sorotan fans Bianconeri.
Prediksi Bola Akurat
Situs SBOBET Terpercaya
Baca Juga : Tahun Lalu Absen, Sekarang Szoboszlai Berharap Bisa Main Saat Liverpool Duel Lawan Newcastle di Final EFL Cup
Pembelaan Capello Pada Allegri
Massimiliano Allegri kini jadi incaran AC Milan untuk menggantikan Sergio Conceicao. Ketertarikan pada Allegri ini kemungkinan membuat Sebagian fans Rossoneri khawatir dengan reputasi sang allenatore ketika masih di Juventus.
Namun Fabio Capello memberikan pembelaan kepada Allegri. Ia mengatakan taktik pelatih 57 tahun tersebut merupakan taktik yang bisa dibilang efektif untuk mendapatkan hasil positif.
"Max tidak dapat disangkal. Ia mungkin tidak spektakuler, tetapi hasil yang dicapainya berbicara sendiri,” serunya pada Gazzetta dello Sport.
“Dan siapa pun yang menganggap gaya bermainnya kuno, nggak banyak paham soal olahraga ini,” kritik Capello.
Opsi Terbaik
AC Milan tak cuma berusaha mendatangkan pelatih baru. Mereka juga mencari sosok sporting director anyar.
Nama eks Juventus yakni Fabio Paratici disebut jadi pilihan, terlebih karena ia punya koneksi yang baik dengan Massimiliano Allegri saat masih di Juventus dan bisa membantu Milan memulangkannya ke San Siro. Fabio Capello lantas menegaskan dirinya akan mendukung Paratici jika ia memang benar memilih merekrut Allegri.
“Jika keinginan, yang saya setujui, adalah untuk menciptakan Milan yang lebih Italia, saya akan mengatakan ya. Di antara pelatih bebas kami, Max adalah yang terbaik,” ujarnya.
“Ia adalah seorang pemenang dan sudah mengenal Milanello, tetapi juga timnya, setelah menghadapi mereka sebagai lawan hingga setahun yang lalu. Singkatnya, ia akan langsung tahu di mana harus meletakkan tangannya,” serunya.
