Alasan Milan Kini Utamakan Hojlund daripada Vlahovic: Situasi, Gaji, Risiko Transfer
Alasan Milan Kini Utamakan Hojlund daripada Vlahovic: Situasi, Gaji, Risiko Transfer - Jelang kick-off musim baru, AC Milan masih mencari striker tambahan untuk melengkapi skuad. Saat ini, Santiago Gimenez menjadi satu-satunya penyerang murni yang dimiliki, membuat manajemen bergerak cepat. Dari sekian nama, Rasmus Hojlund kini mengungguli Dusan Vlahovic dalam daftar incaran utama.
Kondisi ini dipicu lambatnya perkembangan situasi Vlahovic di Juventus. Milan tak mau menunggu hingga bursa transfer nyaris tutup tanpa kepastian di posisi sepenting penyerang. Risiko kehilangan waktu dan kesempatan menjadi alasan kuat untuk beralih fokus.
Sebaliknya, jalur menuju Hojlund tampak lebih terbuka. Manchester United sudah mengamankan Benjamin Sesko dan siap melepas sang striker dengan status pinjaman. Inilah awal dari tiga alasan utama Milan lebih mendorong transfer Hojlund ketimbang Vlahovic.
Baca Juga : Tikung Juventus, Klub Italia Ini Jadi yang Terdepan untuk Transfer Jadon Sancho
Situasi Transfer Lebih Mudah
Vlahovic terikat masalah rumit di Juventus, yang masih menunggu kemungkinan kembalinya Kolo Muani sebelum melepasnya. Proses ini jelas makan waktu dan penuh ketidakpastian. Di lain pihak, Hojlund lebih mudah dilepas karena MU sudah punya pengganti.
Milan tak perlu menunggu kepastian yang mungkin tak datang dalam waktu dekat. Peminjaman Hojlund bisa segera dilakukan tanpa hambatan berarti.
Dengan musim di ambang pintu, kecepatan menjadi kunci. Transfer Hojlund menawarkan kepastian waktu yang tidak dimiliki opsi Vlahovic.
Beban Gaji Lebih Ringan
Vlahovic menerima gaji €12 juta per tahun (sekitar Rp212 miliar), jauh di atas gaji tertinggi Milan yang dipegang Rafael Leao, yakni €7 juta plus bonus (sekitar Rp123 miliar). Angka ini membuat struktur gaji klub rawan goyah.
Meskipun Vlahovic mau memangkas gajinya, potongan yang dibutuhkan sangat besar dan berpotensi mempersulit negosiasi. Ini menjadi penghalang serius dalam proses transfer.
Hojlund hanya mengantongi sekitar seperempat dari gaji Vlahovic sehingga lebih sesuai dengan kemampuan finansial Milan. Perbedaan ini membuat opsi Hojlund jauh lebih realistis.
Skema Peminjaman yang Menguntungkan
Juventus ingin menjual Vlahovic secara permanen dengan harga minimal €20 juta (sekitar Rp354 miliar) agar tak kehilangan dia gratis musim depan. Sebaliknya, Hojlund bisa direkrut lewat pinjaman €4 juta (sekitar Rp70 miliar) dengan opsi tebus €40 juta (sekitar Rp708 miliar).
Skema seperti ini memberi Milan waktu untuk menilai performa sang striker sebelum mengambil keputusan besar. Risiko finansial pun bisa ditekan seminimal mungkin.
Bagi Milan, ini adalah formula aman. Jika Hojlund bersinar, opsi tebus bisa diaktifkan; jika tidak, ia bisa dikembalikan tanpa beban besar.